Tuesday, July 21, 2009

Terima apa adanya

Sebuah cerita tentang seorang prajurit yang akhirnya pulang ke rumah setelah berperang di Vietnam.



Dia menelpon ayahnya dari San Francisco.



" Mama dan Papa, aku akan pulang ke rumah, tapi aku ada sebuah permintaan. Aku mempunyai seorang teman dan aku ingin membawanya pulang bersamaku."



"Tentu", mereka menjawab, "kami ingin bertemu dengannya".



"Ada sesuatu yang harus kalian tahu", kata anaknya melanjutkan,

"dia terluka cukup parah di dalam peperangan. Dia menginjak sebuah ranjau darat, dan kehilangan tangan dan kakinya.Dia tidak mempunyai tempat lagi untuk dituju, dan aku ingin dia tinggal bersama kita"



"aku turut prihatin mendengarnya anakku. mungkin kita bisa mencarikan tempat tinggal lain untuknya."



"Tidak, mama dan papa, aku ingin dia hidup bersama kita".



"Anakku", kata ayahnya

"kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Seseorang yang cacat akan menjadi beban yang berat untuk kita. Kita memiliki kehidupan kita sendiri untuk dijalani, dan kita tidak bisa membiarkan sesuatu seperti ini berurusan dengan hidup kita. Kami kira kamu harus segera pulang dan melupakan pria ini. Dia akan menemukan jalan hidupnya sendiri".



Setelah jawaban itu, si anak menutup teleponnya. orang tuanya tidak mendengar kabar lagi dari anaknya.



Beberapa hari kemudian, mereka menerima telepon dari Kantor Polisi San Francisco.
bahwa anak mereka telah meninggal, setelah jatuh dari gedung.
Pihak polisi yakin bahwa itu adalah bunuh diri.
Kedua orang tua yang terpukul mendengar kejadian itu, langsung terbang ke San Francisco dan dibawa ke tempat penyimpanan mayat kota untuk mengidentifikasi anaknya.
Mereka mengenali anaknya,
tetapi karena itu mereka terkejut, mereka mengetahui sesuatu yang mereka tidak ketahui,
Anak mereka hanya memiliki satu tangan dan satu kaki.



Orang tua dalam cerita ini adalah seperti kebanyakan dari kita.
Kita akan mudah untuk mencintai mereka yang berpenampilan menarik atau menyenangkan untuk berada di antara kita.
tetapi, kita tidak suka orang yang tidak menyenangkan kita,
atau membuat kita tidak merasa nyaman.
Kita akan memilih untuk menjauh dari orang-orang yang tidak sesehat,
secantik atau sepintar kita.



Syukurnya ada seseorang yang tidak akan memperlakukan kita seperti itu.
Seseorang yang mencintai kita tanpa syarat,
cinta yang menyambut kita kepada keluarga yang abadi.
Disamping itu, dia tidak perduli betapapun keadaan kita.

No comments:

Post a Comment