Wednesday, February 11, 2009

hari ini, Jakarta 11 Februari 2009

assalamualaikuum :D
waah,waah belakangan blog aye makin ancur
hoho tak apalah, blog juga salah satu wadah kebosanan kan?
oiya, mau cerita pas hari ini

hari ini hari Rabu,
seperti biasa, gw melakukan aktifitas sebagaimana selayaknya pelajar
termasuk telat masuk,hahaha
plajaran pertama TIK pindah ke lab.komputer
disana 12 IPS 2 melakukan tes praktek TIK
tentang M.power point
bersama partner, Putri,
gw mulai bekerja dengan komputer yang sudah mulai dihidupkan

ditengah2, komputer nge hang
gantilah komputer ke paling kanan..
tapi disana, juga ngehang...
jadi pindah lagi ke komputer awal
insiden terjadi
saat tuker tempat, gw kira si partner sambil menggeser kursinya

ternyata nggak !
yauda, dengan amat sangat menyesal, dia jatuh terduduk dilantai
aku ga sadar kalo dia teriak.
pas ngeliat.. " Astaghfirullah al aziim, maaf put, maaf"
" imaaa.. kok dipindahin bangkunya?"
"waduh.. gw kira lu mau geser juga bangkunya"

ramai lah situasi saat itu...aduuh put maaf banget
dengan perasaan yang ga tau harus giman stelah insiden
yauda lanjut ngerjain powerpoint
si Mario ~ anak songong itu ~ lebay bgt ketawanya !
adalagi celutukan dari temen2
" waah ima, parah bener lu im"
" ga nyangka, ima pendiem, ternyata iseng juga"

Bukaaaaaaan !! gw kan cm salah duga.huhuhuhu
maafkan dakuu putri !!! huaaaaaaaaa

buat semuanya

susah senang
sedih gembira
bosan ataupun semangat
kita telah melaluinya bersama
aah.....waktu tinggal sebentar lagi meninggalkan tempat kenangan itu
tempat bersejarah dimana aku dan kawanku harus tahan duduk 12 jam di kursi itu
papan tulis, spidol 3 warna, penghapus, buku, pencil
sebagai teman dalam mengisi perjuangan
sebagai bukti kita di kemudian hari

sangatlah cepat waktu bergulir berganti menjadi masa yang indah
masa yang akan membuat kita tersenyum puas
segala jerih payah akan terbayar dengan semua kenangan itu

Guru
merekalah penanam bibit masa depan kita
seringkali pula kita menyakitinya, baik sengaja maupun tidak
YA, MEREKA KORBAN PERASAAN

saat kita membantah, sesungguhnya mereka ingin menangis
saat kita malas, sesungguhnya mereka sangatlah kecewa
mereka sangat mengharapkan kita semua meraih masa depan
yang lebih baik dari mereka
tetapi, saat kita semua telah berhasil, mereka terabaikan

sejauh mana rasa terimakasih kita kepada pengabdian mereka?
apakah itu hanya sebagai formalitas belaka?